TEMPO.CO, Jakarta - Laga Liga Inggris antara Everton vs Liverpool malam ini akan menyajikan pertarungan dua maestro taktik, Carlo Ancelotti dan Jurgen Klopp. Kedua manajer dikenal dengan gaya permainannya masing-masing.
Carlo Ancelotti yang kini menangani Everton dikenal dengan formasi pohon natal (4-3-2-1) yang pernah membawanya sukses ketika menangani AC Milan pada 2001-2009. Dengan formasi itu, dia sukses memberikan AC Milan satu gelar juara Liga Champions pada musim 2006-2007 serta gelar juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.
Formasi pohon natal sebenarnya sempat digandrungi di Liga Inggris ketika digunakan oleh Terry Venables dan Christian Gross kala menukangi Tottenham Hotspur di era 80-an, namun pola permainan ini kehilangan popularitasnya karena dianggap menampilkan sepak bola negatif yang tak enak untuk ditonton.
Secara sekilas, formasi ini memang cenderung bertahan. Hal itu terlihat jelas dari bagaimana penempatan tiga gelandang bertahan sekaligus di depan empat bek sejajar. Akan tetapi di tangan Ancelotti, formasi permainan pohon cemara ini bisa menghasilkan permainan ciamik yang mengundang decak kagum serta menghasilkan banyak gol.
Lihat saja performa Everton saat ini. Everton saat ini memuncaki klasemen sementara Liga Inggris setelah menyapu bersih 12 angka dari empat laga.
The Toffees juga tercatat sebagai salah satu tim dengan produktivitas gol tertinggi saat ini dengan telah mencetak 12 gol. Penyerang Dominic Calvert-Lewin pun tercatat memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris dengan telah mencetak 6 gol.
Taktik ala Carlo Ancelotti ini memang membiarkan pemain lawan leluasa untuk menguasai bola. Tujuannya agar lawan masuk ke lapangan permainan Everton dan meninggalkan sedikit orang di lini belakang.
Ketika Everton merebut bola, mereka akan mengalirkannya dengan cepat ke lini depan, entah melalui sisi sayap atau pun langsung ke dua gelandang serang di belakang penyerang.